Selasa, 22 Oktober 2013

Sharing tentang KOPLING MAGNETIK

KOPLING MAGNET atau MAGNETIC CLUTCH
AC MOBIL

1.    Kopling Magnet atau Magnetic Clutch adalah bagian dari kompresor ac mobil yang bertugas untuk menghubungkan  putaran mesin dengan kompresor melalui drivae belt. Fungsi magnetic clutch pada kompresor AC mobil adalah sebagai penghubung putaran mesin mobil melalui puli crankshaft dengan puli kompressor AC.
Pada kompressor ac mobil terdapat puli yang berputar terus-menerus mengikuti putaran mesin, di bagian sebelah dalam puli tersebut terdapat gulungan kawat email, jika gulungan kawat ini dialiri arus listrik akan terbentuk medan magnet yang akan menarik center piece. Dengan tertariknya center piece akan menghubungkan putaran puli kompresor AC dengan as atau shaft kompressor.


Gambar 1.1 Rangkaian Magnetic clutch atau kopling magnet

Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).


Motor Cooling fan mati : Jika motor cooling fan elektrik mati atau motor extra fan tidak berputar sehingga panas kondensor ac tidak dapat di buang,menyebabkan tekanan di kondensor naik atau suhu berlebihan memicu high pressure switch bekerja untuk memutus arus listrik ke magnetic clutch atau sensor temperatur kompressor bekerja dan memutus arus listrik ke magnetic clutch.



Gambar 1.2 komponen magnetic cluth


Gambar 1.2 Sirkulasi Freon pada AC mobil


Field Coil atau Spul Magnetic Clutch Putus :sudah jelas jika field coil magnetic clutch putus maka kompressor ac tidak berputar, yang berputar bersama putaran mesin hanya puli kompressor.
Sekring untuk ac putus :sekring ac putus biasanya di sebabkan oleh konslet terjadi di dalam spull magnet atau field coil magnetic clutch dengan rumah gulungan atau konslet di antara gulungan sendiri sehingga arus listrik mengalir terlalu besar atau mungkin disebabkan sekering ac longgar.
Kompressor ac macet : kompressor ac macet biasa di sebabkan karena kekurangan oli kompressor atau kompressor sudah aus biasa nya di sertai kompressor bunyi kasar.

2.    Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet



Pada gambar kompresor ac mobil di atas terdapat puli, armature assembly atau center piece serta terdapat gulungan spull di dalam puli, secara bersama di sebut sebagai magnetic clutch assy atau kopling magnet ac mobil. Pemeriksaan untuk kopling magnet ini bisa dilihat secara fisik diantaranya armature assembly atau center piece tertarik oleh magnet ketika ac hidup, perhatikan gerakan saat terhubung apakah langsung terhubung atau selip terlebih dahulu. Perhatikan pula bunyi saat terhubung apakah terdengar keras atau lemah.
Kalau saat terhubung terdengar bunyi keras besi sama besi berati telah terjadi keausan permukaan armatur assembly dengan permukaan puli, atau terdapat jarak atau celah yang terlalu jauh (lihat gambar kompresor diatas). Dan akibat dari jarak yang terlalu jauh akan membawa akibat kadang terhubung dan kadang tidak terhubung terutama jika suhu kompresor sudah panas, karena kemampuan magnet untuk menarik center piece berkurang saat panas.
Dan hal ini kita akan merasakan ac kadang mati dan ac kadang hidup sebagai akibat celah antara center piece dan permukaan puli yang terlalu jauh. Jarak antara puli dan center piece yang baik berada di antara 0,25mm sampai 0,5mm.
Jarak atau celah center piece dengan permukaan puli kompresor diatur oleh ketebalan ring plat yang digunakan antara center piece dengan shaft atau as kompressor. Berubahnya jarak ini biasanya karena memang sudah waktunya penggantian spare part ac tersebut.
Hal diatas disebabkan karena pada saat ac mobil dihidupkan permukaan center piece yang diam secara tiba-tiba terhubung dengan permukaan puly yang berputar terus-menerus. Dan ini terjadi setiap ac mobil on dan off, tentu saja terdapat masa pakainya.
Jarak antara puli dan center piece yang terlalu jauh dengan tanda bunyi keras saat center piece terhubung pada beberapa merek kompressor ac juga mengakibatkan armature assembly bisa putus pada plat pegas,disamping itu jika jarak terlalu jauh kemungkinan kemagnetan dari magnetic clutch tidak sanggup menarik center piece saat kondisi panas.




 SEMOGA BERMANFAAT..... :)

Minggu, 20 Oktober 2013

BIOSOLAR

BIOSOLAR







Disusun Oleh:
1.Bagas Yahmianto (XII.06.004)
2. Dedi Raharjo (XII.06.007)
3. M. Dhian Septiaji (XII.06.012)




POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL


KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirobbialamin atas izin-Nya  Kami bisa menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Walaupun masih banyak materi yang belum tercantum dalam paper ini di karenakan kurangnya referensi yang kami dapatkan dalam penyusunan paper ini. Paper ini berjudul BIOSOLAR

Tidak lupa kami hanturkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang membantu kami dalam menyusun Paper ini. Segala kekurangan atau kesalahan dalam Paper ini Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sadar Paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik yang mambangun dari pembaca. Sekian dan terima kasih.




BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Saat ini merupakan masa dimana ketersediaan sumber daya energi non-terbarukan mulai habis, dikenal sebagai 'Peak Oil', sementara permintaan energi meningkat. Sebagai akibat dari krisis energi di masa mendatang, baik pemerintah atau industri swasta mulai mencari sumber energi alternatif dari sumber-sumber non-terbarukan lainnya dari energi yang ada, seperti batubara dan uranium. Namun, sumber-sumber ini terbatas dan juga pasti akan habis.

Untuk mengantisipasi punahnya bahan bakar fosil yang non-terbarukan ini dibutuhkan terobosan teknologi yang bersifat terbarukan. Sumber energy yang dapat diperbaharui tentu saja melibatkan komponen-komponen yang dapat dilestarikan. Komponen tersebut adalah komponen biotic yang dikembangkan dengan prosedur penelitian yang menghasilkan bahan bakar pengganti bahan bakar fosil. Proses ini adalah salah satu contoh dari bioteknologi.

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme atau komponen biotic yang dimanfaatkan cara hidupnya dan metabolismenya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bioteknologi memiliki peran yang sangat banyak diantaranya adalah dalam bidang pangan, pengolohan limbah, obat-obatan, budidaya varietas unggul, juga dalam bidang energy alternative bahkan sebagai alternative bahan bakar minyak (BBM).



B. IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energy utama yang dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari, saat ini hampir semua aktifitas/kegiatan sehari-hari tidak pernah lepas dari ketergantungan akan bahan bakar minyak. Dengan semakin meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, dibutuhkan ketersediaan cadangan bahan baku yang besar. Sebagai gambaran, pada tahun 2002 konsumsi bahan bakar minyak Indonesia sekitar 57,8 juta kilo liter setiap harinya, sector transportasi merupakan pengguna terbesar bahan bakar minyak. Dari konsumsi sebanyak itu 30% berasal dari minyak impor. Dengan konsumsi sebanyak itu diperkirakan pada tahun 2015 Indonesia akan menjadi pengimpor minyak penuh.(Elisabeth dan Haryati dalam Mukhibin, 2010)
Mencari energy alternative guna dijadikan sebagai bahan bakar minyak merupakan suatu jalan keluar yang harus kita lakukan, terutama pada sumber energy terbaru sebagai pengganti BBM yang telah ada. Para pakar telah menemukan pada minyak nabati, minyak hewani atau dari minyak goreng bekas/daur ulang dapat diproses menjadi biodiesel.


C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Biosolar?
2. Bagaimana Metodologi reproduksi Biosolar?


D. TUJUAN
Paper ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian Biosolar
b. Mengetahui Metodologi reproduksi Biosolar
c. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Terapan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biodiesel (Biosolar)

Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari bahan terbarukan atau secara khusus merupakan bahan bakar mesin diesel yang terdiri atas ester alkil dari asam-asam lemak yang dibuat dari minyak nabati, minyak hewani atau dari minyak goreng bekas/daur ulang melalui proses trans atau esterifikasi. (Mukhibin,2010).

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin  diesel  dan terbuat dari sumber terbaharui sepertiminyak sayur atau lemak hewan. (Wikipedia Indonesia)

Menurut Jamil (2011) biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Bio-etanol. Biodiesel adalah senyawa alkil ester yang diproduksi melalui proses alkoholisis (transesterifikasi) antara trigliserida dengan metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi alkil ester dan gliserol; atau esterifikasi asam-asam lemak (bebas) dengan metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi senyawa alkil ester dan air. Dengan demikian biodiesel diharapkan dapat menjadi alternative bahan bakar pengganti solark.

Reaksi transesterifikasi biodiesel sangat sederhana:
Trigliserida + 3 Methanol → ← Katalisator → Glycerine + 3 Methyl Esters (Biodiesel)
(Campbell,2008)


B. Sifat – sifat Penting Bahan Bakar Mesin Diesel

Sifat-sifat penting dari bahan bakar mesin diesel (solar) antara lain:

a. Viskositas
Viskositas merupakan sifat fisis yang penting bagi bahan bakar diesel. Viskositas yang terlalu tinggi dapat mempersulit pembentukan butir-butir cairan/kabut saat penyemprotan/atomisasi. Viskositas bahan bakar yang terlalu rendah akan dapat mengakibatkan kebocoran pada pompa injeksi bahan bakar.

b.  Pour point
Pour point atau titik tuang adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat dialirkan. Untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak membeku. Titik tuang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada pengaliran bahan bakar.

c. Flash point
Titik nyala atau flash point adalah suhu terendah dimana bahan bakar dalam campurannya dengan udara akan menyala. Bila nyala tersebut terjadi secara terus menerus maka suhu tersebut dinamakan titik bakar (fire point). Titik nyala yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan keterlambatan penyalaan sementara apabila titik nyala terlampau rendah akan menyebabkan timbulnya detonasi yaitu ledakan-ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk ke ruang bakar. Hal ini dapat menimbulkan resiko pada saat penyimpanan.

d.Carbon residu
Sisa karbon yang tertinggal pada proses pembakaran akan menyebabkan terbentuknya endapan kokas yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya operasi mesin secara normal, serta dapat menyebabkan bagian bagian pompa injeksi bahan bakar cepat menjadi aus. Dengan demikian semakin rendah nilai sisa karbon, semakin baik efisiensi motor tersebut.

e. Warna
Bahan bakar tidak secara langsung berpengaruh terhadap kinerja motor/mesin diesel. Warna yang terlalu terang, dapat dikoreksi dengan penambahan zat warna tertentu sehingga masuk dalam standar warna bahan bakar diesel.

f. Nilai kalor
Nilai kalor bahan bakar menentukan jumlah konsumsi bahan bakar tiap satuan waktu. Makin tinggi nilai kalor bahan bakar menunjukkan bahan bakar tersebut semakin sedikit pemakaiannya. Tidak ada standar khusus yang menentukan nilai kalor minimal yang harus dimiliki oleh bahan bakar mesin diesel.




g.Bilangan setana
Adalah ukuran kualitas penyalaan sebuah bahan bakar diesel dalam keadaan terkompresi. Bilangan setana dari minyak diesel konvensional dipengaruhi oleh struktur molekul hidrokarbon penyusun.


  C. Produksi Biodiesel (Biosolar)

Dari Warta Pertamina 11 Juni 2008, menuliskan bahwa “Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit (crude palm oil /cpo) dan minyak jarak (crude jatropha oil/CJO).                                                                                         Namun untuk sementara ini, Biosolar masih mengandalkan CPO sebagai bahan bakunya.

Perbedaan signifikan dengan Solar tampak dari kadar sulfur Biosolar yang sangat rendah. Sulphur content maksimal yang ditetapkan Pertamina adalah 500 ppm, jauh lebih rendah dari standar Solar 3.500 ppm dan mendekati DEX dengan 300 ppm.

Spesifikasi ini punya makna penting. yaitu Biosolar siap dikonsumsi mobil-mobil diesel modern. Mesin diesel, masa kini dengan teknologi canggih seperti common-rail memang membutuhkan bahan bakar dengan kandungan sulfur rendah, Sebab sulfur bisa memicu karat yang bisa menyumbat saluran-saluran kecil pada sistem common-rail“.

C.1. Proses Produksi Biodiesel dari Jarak Pagar

a. Pengepresan biji jarak pagar

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak yaitu rendering, teknik pengepresan mekanis (mechanical expression) dan menggunakan pelarut (solvent extraction). Pengepresan mekanis merupakan suatu cara pemisahan minyak dari bahan yang berupa biji-bijian dan paling sesuai untuk memisahkan minyak dari bahan yang tinggi kadar minyaknya yaitu sekitar 30-70 persen. Kandungan minyak biji jarak pagar sekitar 35 - 45 persen. Berdasarkan hal tersebut maka metoda ekstraksi yang paling sesuai untuk biji jarak yaitu teknik pengepresan mekanis. Dua cara yang umum digunakan pada pengepresan mekanis biji jarak yaitu pengepresan hidrolik (hydraulic pressing) dan pengepresan berulir (expeller pressing). Pengepresan hidrolik adalah pengepresan dengan menggunakan tekanan. Tekanan yang dapat digunakan sekitar 140,6 kg/cm.
Besarnya tekanan yang digunakan akan mempengaruhi sedikit-banyaknya minyak jarak yang dihasilkan. Untuk teknik pengepresan hidrolik, sebelum dilakukan pengepresan, biji jarak perlu mendapat perlakuan pendahuluan berupa pemasakan. Pemasakan biji jarak bertujuan untuk menggumpalkan protein. Penggumpalan protein diperlukan demi efisiensi ekstraksi. Dengan pengepresan hidrolik dapat dihasilkan rendemen minyak sampai dengan 30 persen. Teknik pengepresan biji jarak dengan menggunakan ulir (screw) merupakan teknologi yang lebih maju dan banyak digunakan di industry pengolahan minyak jarak saat ini. Dengan cara ini biji jarak dipress menggunakan pengepresan berulir (screw) yang berjalan secara kontinyu. Teknik ekstraksi ini tidak memerlukan perlakuan pendahuluan bagi biji jarak yang akan diekstraksi. Biji jarak kering yang akan diekstraksi dapat langsung dimasukkan ke dalam screw press. Tipe alat pengepres berulir yang digunakan dapat berupa pengepres berulir tunggal (single screw press) atau pengepres berulir ganda (twin screw press). Rendemen minyak jarak yang dihasilkan dengan teknik pengepres berulir tunggal (single screw press) sekitar 25 – 35 persen, sedangkan dengan teknik pengepres berulir ganda (twin screw press) dihasilkan rendemen minyak sekitar 40 - 45 persen.



  
Gmbr. Diagram produksi Biodiesel dari Biji jarak pagar



b. Pengolahan minyak jarak

Metil ester (biodiesel) dari minyak jarak pagar dapat dihasilkan melalui proses transesterifikasi trigliserida dari minyak jarak. Transesterifikasi adalah penggantian gugus alkohol dari suatu ester dengan alkohol lain dalam suatu proses yang menyerupai hidrolisis. Namun berbeda dengan hidrolisis, pada proses transesterifikasi yang digunakan bukanlah air melainkan alkohol. Umumnya katalis yang digunakan adalah sodium metilat, NaOH atau KOH. Metanol lebih umum digunakan karena harganya lebih murah, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan jenis alkohol lainnya seperti etanol. Transesterifikasi merupakan suatu reaksi kesetimbangan. Untuk mendorong reaksi agar bergerak ke kanan agar dihasilkan metil ester (biodiesel) maka perlu digunakan alkohol dalam jumlah berlebih atau salah satu produk yang dihasilkan harus dipisahkan.
Faktor utama yang mempengaruhi rendemen ester yang dihasilkan pada reaksi transesterifikasi adalah rasio molar antara trigliserida dan alkohol, jenis katalis yang digunakan, suhu reaksi, waktu reaksi, kandungan air, dan kandungan asam lemak bebas pada bahan baku (yang dapat menghambat reaksi yang diharapkan). Faktor lain yang mempengaruhi kandungan ester pada biodiesel diantaranya yaitu kandungan gliserol pada bahan baku minyak, jenis alkohol yang digunakan pada reaksi transesterifikasi, jumlah katalis sisa dan kandungan sabun.


C.2. Proses Pembuatan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel

Minyak goreng sering kali dipakai untuk menggoreng secara berulang-ulang, bahkan sampai warnanya coklat tua atau hitam dan kemudian dibuang. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang akan menyebabkan oksidasi asam lemak tidak jenuh yang kemudian membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang mengkonsumsinya, yaitu menyebabkan berbagai gejala keracunan. Beberapa penelitian pada binatang menunjukkan bahwa gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadinya kanker kolon. Karena itu, maka penggunaan minyak jelantah secara berulang-ulang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Proses pembuatan biodiesel/solar dibuat dari minyak jelantah dengan melalui proses konversi trigliserida, dalam minyak jelantah tersebut menjadi metal atau etil ester dengan proses yang disebut transesterifikasi. Proses tersebut mereaksikan alkohol dengan minyak untuk memutuskan tiga rantai gugus ester panas dan katalis basa untuk mencapai derajat konversi tinggi dari minyak jelantah menjadi produk yang terdiri dari biodiesel dan gliserin.





Proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah adalah sebagai berikut:

1.  Proses pemurnian minyak jelantah dari pengotor dan water content

2. Esterifikasi dari asam lemak bebas (free fatty acids) yang terdapat dalam minyak jelantahk.

3. Trans-esterifikasi molekul trigliserida ke dalam bentuk metal ester

Reaksi transesterifikasi mempunyai perbandingan koefisien reaksi sebagai berikut Trigliserida:Metanol:gliserol:metil ester 1 : 3 : 3 : 1. Reaksi transestrifikasi ini dilakukan dengan metode satu tahap (one stage method), dimana tahapan dari reaksi ini adalah Memanaskan minyak di atas hot plate hingga temperaturnya mencapai + 60oC sambil dilakukan pengadukan dengan mengunakan mixer agar panasnya merata. Pengadukan dilakukan dengan kecepatan sedang dan jangan sampai terbentuk pusaran (+ 120 rpm). Menambahkan sodium metoksida yang telah disediakan ke dalam minyak yang telah dipanaskan tersebut sambil dilakukan pengadukan selama + 1 jam dan temperatur dijaga agar tetap konstan. Setelah selesai larutan didiamkan selama + 8 jam hingga seluruh gliserin yang terbentuk mengendap pada lapisan bawah terpisah dengan ester yang berada pada lapisan atas.

4. Pemisahan dan pemurnian

Setelah proses pengendapan selesai dilakukan pemisahan ester dari gliserin. Ester (Metil ester) yang diperoleh kemudian dicuci dengan menggunakan air untuk melarutkan sisa-sisa garam dan sabun yang terbentuk serta masih tertinggal di dalam metil ester. Proses pencuciannya adalah dengan menambahkan air sebanyak 30 –50 % dari volum metil ester yang dihasilkan sambil dilakukan pengadukan dengan perlahan agar tidak menimbulkan banyak buih (sabun), setelah itu didiamkan hingga air dan ester terpisah kemudian air bekas tersebut dipisahkan (dibuang).


5. Pencucian

Pencucian dilakukan hingga air buangan bekas cucian mencapai pH normal (pH 6-7), sehingga proses pencucian sangat dimungkinkan untuk dilakukan berulangkali. Setelah pencucian selesai kemudian dilakukan proses pengeringan untuk menghilangkan sisa air yang masih terkandung di dalam metil ester selama proses pencucian berlangsung. Kandungan air yang tersisa dihilangkan dengan cara dipanaskan hingga temperaturnya mencapai 110oC agar air yang masih terkandung di dalam metil ester tersebut dapat menguap sambil dilakukan pengadukan.
Selain berbagai metode diatas, terdapat metode kontemporer yang saat ini dikembangkan untuk mengatasi kedua tantangan utama dalam proses produksi biodiesel yaitu dengan menggunakan membran reaktor. Membran reaktor memadukan proses reaksi dan proses pemisahan produk dalam satu tahap yang simultan sehingga terjadi pengadukan bahan baku secara kontinu dan menjaga proses perpindahan massa yang besar antara fasa yang saling tidak larut. Membran reaktor dapat melakukan pemisahan reaktan yang tidak bereaksi dan produk yang dihasilkan secara kontinu sehingga kesetimbangan reaksi bergeser ke arah produk dan perolehan produk biodiesel tinggi.


Gmbr. Prinsip dasar proses produksi biodiesel dengan minyak jelantah


D. Keunggulan Biodiesel dibanding bakar solar fosil

Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki keunggulan, yaitu:

a.  Biodiesel diproduksi dari bahan pertanian, sehingga dapat diperbaharui
b.  Penggunaan biodiesel 100% pada mesin diesel dapat mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 75% diatas minyak solar,
c.  Biodiesel memilki nilai cetane yang tinggi, volatile rendah dan bebas sulfur.
d.   Ramah lingkungan karena tidak ada emisi SOx
e.   Meningkatkan nilai produk Pertanian.
f.    Dapat diproduksi sesuai kebutuhan.
g.   Menurunkan ketergantungan suplai minyak dari Negara asing dan fluktuasi harga.
h.   Biodegradable.          
i.    Viskositas tinggi
j.    Menurunkan tingkat opasiti asap
k.   Dapat diproduksi secara lokal
l.    Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %


BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan

a.   Biodiesel dapat dijadikan salah satu alternative bahan bakar pengganti bahan bakar fosil solar. Penggunaan biodiesel member keuntungan bagi kelestarian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dikonversi menjadi sumber daya alam yang berasal dari produk biotic yang dapat diperbaharui. Efektivitas pembakaran dengan emisi yang aman menambah keunggulan bagi Biodiesel
b.  Biodiesel dapat disintesis dari minyak jelantah kelapa sawit melalui dua tahapan reaksi yaitu reaksi esterifikasi dan transesterifikasi. Dari 200 mL minyak jelantah yang digunakan diperoleh biodiesel sebanyak 157 mL atau 78,5 %.
c.   Selain dari minyak jelantah juga dapat dibuat dengan bahan biji jarak.
d.   Biodiesel dapat diproduksi secara local dan sesuai kebutuhan.

B. Saran
a.   Sosialisasi tentang bahan bakar alternative ini perlu dikembangkan dalam  rangka mempercepat kemajuan teknologi secara merata sekaligus mempercepat penggunaan bahan bakar secara efisien.
b.  Di bidang pendidikan hendaknya disalurkan dalam bentuk praktek        sederhana pembuatan biodiesel di sekolah karena biodiesel bisa dibuat   dalam skala kecil dan menengah.